
Sepanjang sejarahnya, aktivitas minum kopi sudah berulang-ulang kali menghadapi penolakan. Seringkali penolakan ini didasarkan pada alasan kesehatan, dengan anggapan tentang adanya efek negatif kopi untuk kesehatan.
Ada masanya ketika kopi diharamkan oleh otoritas di Mekah, tahun 1511, karena dianggap dapat memicu munculnya pemikiran-pemikiran radikal. Sekitar abad ke-16 itu juga, pemuka agama di Italia pernah menuding kopi sebagai minuman setan.
Pada abad berikutnya, hukuman terberat untuk orang yang kedapatan minum kopi di Konstantinopel adalah dibungkus dengan karung kulit dan dilemparkan ke Selat Bosporus. Di Swedia dan Prusia kopi juga pernah dilarang peredarannya oleh pemerintah.
Selain penolakan-penolakan yang dilandaskan pada hal-hal yang tak rasional, kopi pernah juga dipandang miring karena dianggap berdampak buruk bagi kesehatan. Yang paling seru, sepanjang abad ke-18 para perempuan di Eropa berulang-ulang menyuarakan penolakannya terhadap kopi, karena minuman pahit tersebut dianggap sebagai penyebab impotensi pada laki-laki.
Sebagai penikmat kopi, tentu wajar saja jika Anda mempertanyakan soal pengaruh minum kopi terhadap kesehatan Anda. Lewat artikel ini kita akan sama-sama melihat beberapa manfaat dan mudaratnya.
Manfaat minum kopi bagi kesehatan
Minum kopi diyakini membantu menurunkan berat badan
Ketika sudah berada dalam tubuh, senyawa kafein akan meningkatkan proses metabolisme. Proses metabolisme yang semakin cepat ini akan membuat tubuh Anda mampu membakar lebih banyak kalori, entah saat beristirahat atau sedang melakukan aktivitas fisik.
Tentu Anda tak bisa hanya mengandalkan aktivitas minum kopi untuk menurunkan berat badan. Anda mesti membarenginya dengan berolahraga agar lemak yang tersimpan dalam tubuh dapat terbakar. Dengan sedikit kadar kafein dalam tubuh, proses pembakaran lemak saat Anda berolahraga akan menjadi lebih maksimal.
Selain itu, kandungan magnesium dan potasium dalam secangkir kopi juga akan membantu mengontrol kadar gula darah dan mengurangi hasrat Anda mengonsumsi makanan yang manis-manis.
Mencegah diabetes melitus tipe 2
Penyakit diabetes melitus tipe 2 adalah akibat dari ketidakmampuan tubuh untuk memproduksi dan memanfaatkan hormon insulin. Akibatnya, kadar gula darah menjadi meningkat tajam.
Kabar baiknya, ada kemungkinan minum kopi dapat mengurangi risiko seseorang untuk terkena diabetes melitus tipe 2.
Para peneliti dari Aarhus University Hospital, Denmark, beberapa tahun silam meneliti efek kafestol, sebuah senyawa bioaktif yang terkandung dalam kopi, terhadap diabetes melitus tipe 2 dengan melakukan percobaan pada tikus. Dalam temuan yang dipublikasikan dalam Journal of Natural Products, mereka mendapati bahwa tikus yang diberi kafestol mengalami penurunan kadar gula darah antara 28-30 persen. Lebih jauh lagi, tikus yang dipangani kafestol juga mengalami kenaikan produksi insulin sebesar 75-87 persen.
Kopi untuk kesehatan: Mengurangi risiko Parkinson
Diperkirakan, jumlah pengidap penyakit Parkinson di seluruh dunia mencapai 10 juta orang. Parkinson adalah gangguan pada sistem saraf pusat yang kemudian memengaruhi gerakan tubuh. Salah satu yang dialami pengidap Parkinson adalah tremor.
Meskipun obat penyakit Parkinson belum ditemukan, ada secercah harapan dari kopi.
Baru-baru ini sebuah studi mengungkap bahwa kandungan kafein dan asam lemak (EHT) dalam tubuh tikus dapat memperlambat proses kerusakan saraf yang berhubungan dengan penyakit Parkinson. Melambatnya proses kerusakan itu bahkan juga dialami tikus yang hanya mengonsumsi sedikit kafein dan EHT.
Membuat Anda lebih fokus dan waspada
Secara biologis, manusia mengantuk karena jumlah senyawa adenosin dalam tubuh sudah melampaui batas. Ketika adenosin sudah melampaui batas, reseptor adenosin akan mengirim sinyal ke sistem saraf pusat bahwa tubuh perlu istirahat. Sistem saraf pusat akan meneruskan sinyal itu ke otak—dan akhirnya Anda mengantuk lalu memejamkan mata.
Kafein ternyata bisa menyamar menjadi adenosin dan ditangkap oleh reseptornya. Saat reseptor menangkap kafein, ia akan merespons dengan cara yang berbeda. Bukannya mengirim sinyal untuk istirahat, ia akan menyampaikan pesan bahwa tubuh perlu terjaga. Selain itu, efek dari pertemuan antara kafein dan reseptor adenosin ini akan membuat Anda menjadi lebih fokus dan waspada.
Mekanisme inilah yang membuat Anda merasa segar ketika menyeruput secangkir kopi di pagi hari sebelum memulai pekerjaan.
Baca juga: Resep kopi literan untuk persediaan di rumah
Mudarat minum kopi untuk kesehatan
Kopi yang tak disaring dapat meningkatkan kadar kolesterol
Di antara banyak senyawa yang terkandung dalam kopi, ada beberapa yang ternyata dapat meningkatkan kadar kolesterol LDL (low-density lipoprotein), misalnya kafestol dan kahweol. Menyaring kopi akan mengurangi jumlah kadar senyawa-senyawa tersebut.
Para peminum kopi yang tak memiliki masalah kolesterol barangkali tak perlu menyaring kopinya, sebab kadar kandungan-kandungan senyawa tersebut sebenarnya tak terlalu tinggi. Namun, para peminum kopi dengan kolesterol tinggi dianjurkan untuk menyaring kopi demi menghindari hal-hal yang tak diinginkan.
Kopi tak dianjurkan bagi penderita hipertensi
Ketika terserap oleh tubuh, kafein dapat menghambat produksi hormon yang bertugas untuk melebarkan pembuluh darah. Pembuluh darah yang mengecil karena pengaruh kafein akan membuat tekanan darah Anda meningkat. Setelah minum kopi, seorang penderita hipertensi biasanya akan mengalami gejala tekanan darah tinggi selama dua sampai tiga jam.
Agar minum kopi tak membahayakan nyawa Anda, jika Anda kebetulan memiliki hipertensi, ada baiknya untuk membatasi konsumsi kopi maksimal 2 kali sehari.
Dapat menyebabkan insomnia
Ada sebuah mekanisme yang bekerja dalam tubuh kita, yakni ritme sirkadian. Ritme sirkadian mengatur siklus tidur-bangun dalam tubuh manusia. Mengonsumsi kopi beberapa saat sebelum tidur akan mengganggu ritme sirkadian dan membuat Anda susah tidur—dan akhirnya kurang tidur. Jika habit tidur yang kurang baik terus menerus Anda pelihara, lama-kelamaan bisa jadi Anda akan mengalami insomnia.
Memang banyak efek yang ditimbulkan kopi untuk kesehatan Anda. Dalam hal ini, kopi seperti pedang bermata dua. Jika dimanfaatkan dengan baik, ia akan mendatangkan manfaat. Sebaliknya, jika dimanfaatkan dengan kurang bijaksana, ia malah akan berbalik menyerang Anda dengan beragam mudarat.